Hari itu, Vilma kembali dari pasar dengan kantong tepung di tangan saat keributan terjadi di depan kedai tempatnya bekerja.
Seorang pemuda berambut kuning berdiri di tengah kerumunan, napasnya berat, pedangnya tercabut sebagian dari sarungnya. Di sekitarnya, tiga petualang tertawa mengejek.
"Masih ingin ikut misi, bocah bodoh?"
"Kenapa nggak pulang aja dan tidur sambil main pedang kayu?"
Pemuda itu tak membalas. Matanya hitam pekat, tapi iris biru terang menyala samar di sekitarnya—bergetar seperti energi yang sedang ditahan.
Vilma berdiri diam, memperhatikan. Ada sesuatu yang aneh dengan pemuda ini. Dia bukan seperti petualang biasa… auranya terasa terbalik, seperti dunia lain.
---
Setelah para pengolok pergi, pemuda itu duduk di bangku kayu sambil menatap luka kecil di lengannya.
"Kau tidak membalas?" tanya Vilma, mendekat.
Pria itu menoleh. "Untuk apa? Mereka hanya ingin aku marah. Kalau aku balas, mereka menang."
"...Namamu?"
"Kilyuna."
Satu kata. Tapi terasa berat, seperti membawa beban panjang di belakangnya.
---
Vilma perlahan mulai sering melihat Kilyuna di kedai. Kadang ia berlatih sendirian di halaman belakang, gerakan pedangnya aneh—bukan gaya pedang biasa. Pedangnya seakan menebas celah antara udara dan sesuatu yang tidak terlihat.
"Teknik apa itu?" tanya Vilma pada suatu malam.
Kilyuna menatap langit, lalu berkata pelan:
"Pertahanan Dimensi. Dunia lain. Dunia tempat iblis turun, dan manusia mati hanya karena melirik langit yang salah. Aku dilatih di sana. Pedangku… bukan untuk gaya-gayaan. Ini untuk bertahan hidup."
Matanya menyala samar, seperti gema dari sesuatu yang jauh dan mengerikan.
"Dan matamu… bukan milik manusia biasa," lanjutnya, menatap balik ke arah Vilma.
Vilma langsung tegang, tapi Kilyuna tersenyum.
"Tenang. Aku tahu bagaimana rasanya… menjadi sesuatu yang orang lain tak paham."
---
Di malam yang sama, pemburu bayaran bayangan yang dikirim Elreth mulai menyusup ke kota. Jejak sihir naga di sekitar kedai sudah terlalu kuat untuk diabaikan.
Tapi malam itu juga, Vilma dan Kilyuna berdiri berdampingan untuk pertama kalinya. Dua orang yang disalahpahami dunia, dengan kekuatan besar yang masih tersembunyi… tapi mulai terbangun.