Cherreads

Chapter 8 - Chapter 8: Festival Para Petarung dan Kedatangan Sang Rival

Setelah menjalani berbagai misi yang menguras tenaga dan emosi, tim Yamada kini tiba di Kerajaan Valensia. Kerajaan ini terkenal dengan ajang tahunan mereka, Festival Para Petarung, yang mengundang petualang dan ksatria dari seluruh penjuru dunia. Tujuan utama festival ini bukan hanya untuk menguji kekuatan fisik dan sihir, tetapi juga untuk menentukan siapa yang layak memimpin masa depan kerajaan.

Misi 1 – "Event Spesial Festival Para Petarung"

Tingkat Kesulitan: Sedang

Hadiah: SSR Heroine – Rika, Ksatria Api dari Timur

Yamada memandang pemandangan kerajaan yang megah, suasana yang begitu meriah namun penuh ketegangan. Para peserta festival berjalan di jalanan dengan penuh semangat. Di antara mereka, Yamada bisa melihat banyak wajah yang familiar, baik dari teman maupun musuh yang pernah ia temui. Para wanita yang telah bergabung dalam timnya—Nara, Yumi, Aiko, dan lainnya—semuanya sangat antusias menghadapi festival ini, tapi ada satu hal yang mengusik hati Yamada.

"Yamada, sepertinya kita tidak hanya bertarung dengan kekuatan fisik saja kali ini," kata Mirai, si pengendali petir, dengan ekspresi serius. "Aku merasa ada sesuatu yang besar sedang menunggu di sini."

"Aku setuju," jawab Yamada, matanya memandang langit yang cerah. "Tapi, kita bisa menang kalau kita bersatu."

Festival itu dibuka dengan parade besar. Namun, kali ini bukan hanya sorakan penonton yang terdengar, melainkan juga sebuah pengumuman mengejutkan yang datang dari seorang pria misterius yang muncul di hadapan Yamada.

---

Munculnya Kael – Sang Rival yang Menjijikkan

Seorang pria dengan tubuh tinggi dan berpakaian jubah hitam muncul di tengah keramaian. Di balik penampilannya yang anggun dan misterius, ada aura gelap yang membuatnya sulit untuk diabaikan. Ketika ia melangkah maju, seluruh festival terasa seolah terhenti.

"Takahashi Yamada," suara pria itu bergema di udara, membuat semua orang terdiam. "Aku Kael, murid terkuat dari Raja Iblis Gunther. Aku datang untuk merebut semua yang kamu miliki. Terutama… para wanita yang berada di sisimu."

Yamada memicingkan mata, merasakan ketegangan yang tiba-tiba memenuhi udara. "Siapa yang kamu kira dirimu?"

Kael mengangkat bahunya dengan senyum sinis. "Aku datang bukan hanya untuk bertarung, tapi untuk menaklukkan dan mengubah takdir kalian. Kekuatanmu memang besar, tapi kamu hanya seorang manusia biasa. Aku, di sisi lain, adalah bagian dari entitas yang lebih besar. Dunia ini akan segera kugenggam."

Para wanita di sisi Yamada mulai merasakan hawa yang tak menyenangkan. Nara, yang biasanya ceria, kini tampak sangat serius. "Dia tidak seperti musuh lainnya. Ada yang aneh dengan cara dia berbicara," katanya dengan nada yang rendah.

"Berhenti bicara dan buktikan kemampuanmu, Kael," tantang Yamada dengan suara dingin.

---

Misi 2 – Duel Kejutan: "Satu Lawan Seribu"

Tingkat Kesulitan: Epik

Hadiah: SSR Heroine – Rika, Ksatria Api dari Timur

Tanpa memberi kesempatan Yamada menjawab lebih jauh, Kael melambaikan tangannya dan mengeluarkan sebuah segel kuno yang menyulap arena menjadi lapangan pertarungan yang sangat luas. Di sekeliling mereka muncul seribu prajurit bayangan—hati mereka dikendalikan oleh kekuatan Kael. Mereka memiliki kekuatan yang setara dengan ksatria terkuat dan siap menyerang tim Yamada.

"Ayo, tunjukkan apa yang kalian bisa! Pertarungan ini akan menentukan siapa yang pantas mengendalikan dunia!" teriak Kael sambil tertawa lebar.

Tanpa ragu, Yamada memerintahkan para wanita untuk bersiap. Mirai, dengan kecepatan luar biasa, langsung menyambar prajurit pertama yang mendekat. Nara melesat seperti kilat, memotong musuh-musuh dengan pedangnya yang tajam. Aiko memanggil badai untuk memporak-porandakan barisan musuh. Namun, semakin lama, jumlah prajurit bayangan semakin banyak dan kekuatan mereka semakin hebat.

"Yamada!" teriak Yumi dari kejauhan, "Kita harus menahan serangan mereka lebih lama, aku akan mengatur ulang waktu agar kita bisa mendapat keuntungan!"

Namun, Kael tidak tinggal diam. Dia memfokuskan kekuatannya pada Rei, yang mulai terpengaruh oleh kekuatan Kael. Rei yang sebelumnya sudah sedikit terguncang, kini tampak tidak stabil. "Rei, jangan terpengaruh!" teriak Yamada, namun sudah terlambat. Rei terjebak dalam kendali Kael, dan tiba-tiba menyerang Yumi dengan sihir gelap.

"Rei!" teriak Mirai dengan suara cemas, tetapi Rei sudah kehilangan kesadarannya. "Dia... sudah tidak bisa mendengar kita lagi."

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan!" kata Yamada, lalu melangkah maju untuk menghentikan Rei yang hampir melukai Yumi. Dengan keberanian dan kekuatan yang ada pada dirinya, Yamada berhasil menjatuhkan Rei dan melumpuhkannya sementara dengan bantuan Nara dan Aiko.

Namun, Kael tidak akan berhenti sampai mereka jatuh. Dia mengeluarkan sihir pemusnah yang bisa menghancurkan seluruh lapangan. Tanpa ragu, Yamada menantang Kael langsung. Pertarungan satu lawan satu dimulai.

---

Perang Pikiran dan Rasa Cemas

Pertarungan mereka bukan hanya tentang kekuatan fisik. Kael tidak hanya mengandalkan sihirnya yang kuat, tapi juga mencoba mengacaukan pikiran Yamada. "Kamu tidak pantas memiliki semua wanita itu. Mereka akan lebih bahagia bersamaku. Kenapa mereka memilihmu?" katanya dengan suara lembut namun penuh amarah. "Kamu tidak tahu betapa lemah dirimu, Yamada. Mereka hanya mengikutimu karena takdir. Mereka tidak benar-benar memilihmu."

Kata-kata itu menggema dalam pikiran Yamada. Apakah aku benar-benar pantas memiliki mereka?

Namun, seiring berjalannya waktu, Yamada mulai menyadari sesuatu yang sangat penting—ia bukan hanya bertarung untuk dirinya sendiri, tetapi untuk orang-orang yang telah mempercayainya. Nara, Yumi, Mirai, dan seluruh wanita yang berada di sisinya tidak mengikutinya karena takdir semata. Mereka memilihnya karena mereka percaya pada dirinya, pada tekad dan perasaannya.

Dengan semangat yang baru, Yamada bangkit, melepaskan serangan terakhir yang melawan semua kekuatan Kael, yang akhirnya membuat Kael terdesak dan mundur.

"Kamu memang kuat, Yamada. Tapi ingat, aku akan kembali." Kael menghilang dalam asap hitam, meninggalkan Yamada dan timnya di tengah arena yang hancur.

---

Misi 3 – Menghadapi Rika: Ksatria Api dari Timur

Tingkat Kesulitan: Epik

Hadiah: SSR Rika, Penguasa Api

Saat pertempuran selesai, mereka memandang seorang wanita yang tiba-tiba muncul di tengah arena—Rika, Ksatria Api dari Timur. Dengan pakaian tempurnya yang penuh dengan luka, dia menatap Yamada dengan tatapan penuh rasa hormat.

"Yamada… aku sudah menunggu lama untuk bertemu denganmu. Kau telah membuktikan dirimu lebih dari sekadar seorang petarung. Kau adalah pemimpin yang layak."

Setelah pertempuran panjang itu, Rika akhirnya bergabung dengan tim Yamada. Namun, di dalam hatinya, ada pertanyaan yang masih menghantuinya—apakah ia benar-benar bisa melindungi para wanita yang kini bersamanya, ataukah ia hanya akan menjadi batu sandungan bagi mereka?

Dengan Rika bergabung, jumlah wanita yang mengelilingi Yamada kini mencapai 40 orang. Meskipun ia memenangkan festival ini, Kael dan ancaman lainnya tetap menjadi bayangan besar di hadapannya. Dunia yang semakin rumit dan penuh pengkhianatan ini akan menguji hubungan mereka lebih dari sekadar kekuatan fisik.

Kini, dengan tim yang semakin kuat, Yamada harus lebih bijak dalam membuat keputusan. Misi berikutnya akan jauh lebih sulit, dan tak ada yang tahu apakah mereka bisa melewati semua tantangan yang ada.Z

More Chapters