Dalam ketakutan, Arman membuka buku tua itu dan membaca halaman pertama:
"Pulau ini adalah penjara. Mereka yang datang, tidak boleh kembali."
Ia menemukan catatan tentang sebuah ritual kuno: mengorbankan manusia untuk menjaga makhluk-makhluk kegelapan tetap terkunci di dalam pulau. Pulau Hitam bukan sekadar pulau—ia adalah penjara kuno bagi roh.
Tiba-tiba, Arman melihat bayangan bergerak cepat di dinding. Sesosok wanita— Nina —berdiri di ambang pintu, wajahnya pucat dan matanya kosong.
"Nina...?" Namun Nina tidak menjawab. Ia menunjuk ke altar. Di balik altar, Arman menemukan cermin besar yang retak.
Saat ia mendekat, bayangan dirinya
"Satu-satunya jalan keluar... adalah menggantikan jiwa satu dengan yang lain."
Pilihan Arman jelas: meninggalkan dirinya... atau menyelamatkan adiknya.