Dua hari setelah pengangkatan resmi sebagai kandidat murid langsung Li Shen berdiri di depan Menara Roh sebuah menara batu hitam keabu abuan yang menjulang menusuk langit, tertutup segel formasi spiritual yang berdenyut pelan.
Bersama dia, ada lima kandidat lain semua berasal dari keluarga besar atau murid unggulan lama. Mata mereka menatap Li Shen dengan berbagai rasa: heran, dengki curiga.
Anak pasar itu... bisa sampai sini?
Apa sekte sudah kehabisan pilihan?
Kita lihat saja apakah dia bisa melewati lantai pertama...
Li Shen tidak menggubris. Tapi Sistem*-nya berbunyi lembut di kepala.
Sistem:
Ujian Menara Roh Level 1 dimulai.
Tantangan: Pemurnian Jiwa. Hadapi cerminan dirimu, dan bertahan selama 30 menit.
Hadiah: Batu Fondasi Langit Akses Lantai 2 Rahasia Sistem Fragmen 1.
Di Dalam Menara Lantai 1.
Ruangan kosong. Dinding dari batu roh yang memantulkan cahaya redup. Lalu… muncul sesosok bayangan bukan musuh, bukan roh, tapi dirinya sendiri.
Tapi bayangan itu berbeda.
Apa kau pikir bisa melampaui takdirmu hanya karena diberi sistem?
Kau tak punya bakat. Kau bukan siapa-siapa.
Kau hanya... hasil eksperimen dari dunia yang sudah bosan.
Bayangan itu tersenyum senyum yang sama seperti dulu saat Li Shen gagal ujian pertamanya. Senyum menghina dari dirinya sendiri.
Kau pikir bisa menang karena kerja keras?
Li Shen diam. Tapi tangannya mengepal. Dan api serta kabut biru muncul di kedua tangannya.
Aku tidak pernah berharap punya bakat.
Aku hanya tidak mau mati sia-sia.
Dia menembakkan teknik gabungan ke bayangan dirinya Neraka Uap Jiwa. Tapi bayangan itu meniru gerakannya. Teknik yang sama bertabrakan. Ledakan terjadi. Ruang goyah.
Kalau kau mau bertarung dengan dirimu sendiri... maka bertarunglah dengan jujur!
Sementara Itu, di Luar Menara
Para elder memperhatikan reaksi aura dari dalam menara. Salah satu kristal pengawas retak saat aura Li Shen melonjak, lalu menghilang sejenak.
Elder Qing mengerutkan dahi. Anomali. Tapi bukan kekacauan. Ini... penyatuan.
Kembali ke Dalam Menit ke-29.
Li Shen berlutut. Matanya terbakar. Tapi bayangan dirinya mulai retak. Retakan itu bukan karena kekuatan fisik, tapi karena pengakuan.
Aku... takut.
Tapi aku tetap berjalan.
Dengan satu hembusan napas panjang, Li Shen memejamkan mata.
Aku bukan kamu yang lemah... Tapi kamu adalah bagian dari diriku yang perlu kugenggam.
Bayangan itu meledak menjadi cahaya. Dan ruang berubah. Batu permata bersinar muncul di tengah ruangan, dan suara sistem terdengar:
Sistem:
Selamat. Kamu telah lulus Ujian Jiwa.
Item diperoleh: Batu Fondasi Langit (Rare)
Fragmen Sistem 1 ditemukan: Eksperimen Jiwa Reinkarnasi dari Era Kekacauan.
Li Shen membuka matanya. Nafasnya berat, tapi matanya kini lebih tajam.
Jadi aku bukan satu-satunya yang punya sistem…
Tapi sekarang... aku akan jadi yang paling terakhir berdiri.