Langit merah saga menggantung rendah di atas Desa Fengjian. Di tengah kabut pagi, seorang pemuda kurus dengan wajah sedikit kusut sedang mengayunkan cangkul di ladang.
Namanya Li Shen, usia baru 16 tahun, anak dari petani biasa, dan satu-satunya cita-cita dalam hidupnya adalah: tidak mati muda.
Apa gunanya jadi kultivator kalau akhirnya digoreng naga, dipanggang iblis, atau tersambar petir waktu breakthrough, gumamnya, menyeka keringat.
Tiba-tiba
[Sistem Kultivasi Telah Diaktifkan.]
Li Shen berhenti. Memandang sekeliling. Tidak ada siapa-siapa, kecuali ayam tetangga yang memandang curiga.
[Selamat datang, Pemilik. Sistem Pemalas Telah Terpasang.]
[Mode: Bertahap. Tidak Cocok untuk Orang Ambisius.]
Apa...?
Dia mengucek mata. Mungkin terlalu banyak makan lobak basi semalam.
[Misi Awal: Menyiram Tiga Pohon Persik. Hadiah: +1 Energi Spiritual.]
...Ini kultivasi atau sistem tukang kebun? rutuknya.
Namun karena rasa penasaran dan karena tidak ada yang lebih menarik dari menyiram pohon pagi-pagi), Li Shen menuruti instruksi itu.
Dan ketika tetesan air terakhir jatuh dari ember, tiba-tiba tubuhnya menggigil. Seberkas energi hangat melintas di meridian-nya. Matanya membelalak.
Aku... bisa merasakan Qi?