Bab 23 – Ulang Tahun Milim ke-20: Prank, Surprise, dan Lamaran!
Tanggal: 27 Februari 2018
Lokasi: Rumah Milim, Palo Alto, California
---
Hari itu, Milim merasa sedikit kecewa. Di ulang tahunnya yang ke-20, ia berharap ada sesuatu yang spesial. Tapi, semuanya tampak seperti hari biasa.
Pagi hari:
Milim bangun dan mendapati tidak ada ucapan atau hadiah dari siapapun. Arvid tampak sibuk dengan urusannya sendiri, malah terlihat lebih asyik dengan pekerjaannya. Rei dan Celine hanya mengucapkan selamat dengan cepat dan melanjutkan aktivitas mereka. Keluarganya, Alex, Elena, dan Dmitri, juga mengirim pesan singkat tanpa perayaan apa pun.
Milim merasa sangat sedih, seolah ulang tahunnya tidak penting bagi siapa pun. Ia menunduk, mencoba tersenyum, tapi hatinya sedikit hancur. Hari itu ia hanya berencana membuat konten biasa, tanpa banyak harapan.
---
Siang hari:
Rei tiba-tiba mengusulkan untuk syuting prank baru: "Milim kena prank staff!"
Rencananya adalah staff pura-pura mengunggah video yang memalukan tanpa izin, dan membuat Milim marah besar.
Ketika video itu diunggah, Milim benar-benar panik. Video yang seharusnya tidak pernah ada itu membuatnya merasa hancur. Ia merasa tercoreng, kebingungannya semakin menjadi-jadi.
Milim mencoba untuk tetap tenang, tapi jelas terlihat ia sangat tertekan.
Saat ia hampir menangis, tiba-tiba lampu mati.
Lagu Happy Birthday terdengar dari belakang, memecah keheningan yang mencekam.
---
Tiba-tiba seluruh ruangan penuh dengan orang-orang yang Milim cintai:
Alex dan Elena datang dengan senyum lebar, membawa hadiah dan balon.
Dmitri memeluk Milim dengan hangat.
Arvid dan Celine dengan senyum lebar, membawa kue ulang tahun besar.
Pak Feri, Jin Ae, serta seluruh staf juga ada di sana, menyanyikan selamat ulang tahun dengan riang.
Semua teriakan dan sorakan membuat Milim terkejut, dan ia tidak bisa menahan air mata yang mulai mengalir. Ia tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi, merasa bingung di tengah kebahagiaan yang datang begitu mendalam. Ia merasa seperti terlahir kembali, tetapi dalam cara yang sangat emosional.
---
Momen puncak:
Namun, ada satu kejutan terbesar yang datang dari Arvid.
Setelah semua orang mengucapkan selamat ulang tahun, Arvid tiba-tiba berdiri di depan Milim.
Semua orang diam. Hening.
Arvid mengambil sebuah kotak kecil dari sakunya dan membuka kotak itu, memperlihatkan cincin berlian yang berkilauan.
Dengan suara pelan dan gemetar, ia berkata:
> "Milim... hari ini adalah hari yang istimewa, dan aku ingin kamu tahu betapa berartinya kamu bagiku. Sejak kita mulai bersama, aku tahu aku tidak bisa hidup tanpamu. Kamu membuat aku menjadi orang yang lebih baik.
Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu, dalam suka dan duka.
Aku janji akan selalu ada untukmu, bahkan di saat-saat terburuk sekalipun..."
Arvid berlutut di depan Milim dan berkata:
> "Milim, maukah kamu menikah denganku?"
Milim terdiam sejenak, air mata mengalir tanpa bisa ia tahan. Hatinya penuh dengan kebingungan dan kebahagiaan yang campur aduk.
Ia ingin berkata sesuatu, tetapi tangisannya membuncah. Milim hanya bisa mengangguk, sesaat dia memeluk Arvid erat sekali.
> "Yes... Yes! I will marry you!"
Suasana seketika berubah, semua orang bertepuk tangan dan sorakan menggemuruh. Milim merasa dunia ini berhenti, dan semua perasaan campur aduk itu membuatnya benar-benar tak bisa berkata-kata. Arvid menjadi pelabuhan yang membuat hatinya merasa aman, dan meskipun perasaan sedih tadi begitu mendalam, ia tahu bahwa ia akan selalu memiliki orang yang mencintainya.
---
Scene terakhir:
Milim masih memeluk Arvid, menahan tangisannya. Semua orang mendekat dan merayakan bersama-sama. Celine dan Rei memotret momen itu, sementara Pak Feri dan Jin Ae mengucapkan doa penuh harapan.
Milim memandang cincin di jarinya dan merasa terharu. Ternyata, cinta yang sederhana ini cukup untuk menghapus segala kesedihannya. Hari yang penuh emosi ini, ia tahu, akan menjadi kenangan terindah dalam hidupnya.
---
Penutup bab:
> Hari itu, Milim tahu bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari jumlah subscriber atau kemewahan.
Tapi dari cinta, dukungan, dan kehangatan yang diberikan oleh orang-orang terdekat. Dan Milim merasa sangat beruntung.