Cherreads

Chapter 1 - Planet Arkos

Di sebuah galaksi yang luas dan indah, bintang-bintang bertaburan menghiasi angkasa dengan cahaya yang gemerlapan. Di antara hamparan bintang itu, tampak sebuah planet biru kehijauan yang mempesona. Lapisan kabut putih yang menyelimutinya menambah pesona saat dilihat dari kejauhan.

Planet itu bernama Arkos—tempat tinggal para kultivator, di mana kekuatan adalah hukum tertinggi. Siapa yang kuat, dialah yang berkuasa. Di Arkos, energi Qi sangat melimpah, mendorong setiap makhluk hidup untuk berlomba-lomba menjadi yang terkuat. Namun, ambisi dan ketamakan seringkali mengikis empati dan belas kasih, membuat banyak orang rela membunuh demi mencapai tujuan mereka.

Planet ini terbagi menjadi tiga benua besar: Argos, Jargos, dan Drakos. Masing-masing benua dipimpin oleh seorang Kaisar yang berasal dari garis keturunan turun-temurun. Ketiga kekaisaran tersebut telah bersepakat untuk tidak saling menyerang. Sebaliknya, mereka menjalin kerja sama dalam perdagangan, diplomasi, dan berbagai bidang lain demi menjaga stabilitas wilayah masing-masing.

Dalam sistem pemerintahan tiap kekaisaran, sang Kaisar dibantu oleh para menteri, ajudan, dan jenderal. Mereka bertugas mengurus administrasi negara serta menjaga keamanan dalam dan luar negeri. Setiap benua memiliki keunikan tersendiri—dari geografis, ekonomi, hingga kekuatan militer.

Benua Argos

Benua Argos adalah wilayah kepulauan dengan kekayaan alam berupa rempah-rempah dan hasil laut yang melimpah. Di bawah kepemimpinan Kaisar Argos Jr IV, wilayah ini dikenal damai dan makmur, meskipun masih terganggu oleh serangan perompak yang kerap meresahkan penduduk pesisir dan para pedagang asing.

Rakyat sangat mengagumi sang Kaisar karena perhatiannya terhadap kesejahteraan mereka. Ekonomi tumbuh pesat, dan taraf hidup masyarakat pun meningkat seiring waktu. Kaisar Argos Jr IV menikah dengan Ratu Jena dan dikaruniai dua anak: seorang putra bernama Arna, dan seorang putri bernama Akila.

Putra-putri kekaisaran ini dikenal memiliki kejeniusannya yang luar biasa—hasil dari darah bangsawan dan kultivator murni. Salah satu karya monumental mereka adalah penciptaan kapal selam yang mampu menyelam dan berlayar selama satu bulan penuh. Penemuan ini sangat langka, mengingat mayoritas penduduk dunia kultivator mengandalkan kekuatan Qi atau Mana untuk kehidupan sehari-hari.

Kekuatan utama Kekaisaran Argos terletak pada kemaritiman. Dengan wilayah laut yang luas, mereka mengembangkan armada dan persenjataan yang disesuaikan dengan geografis wilayahnya—membuat militer laut mereka sangat disegani.

Benua Jargos

Berbeda dari Argos, benua Jargos didominasi oleh gurun pasir yang luas. Namun, berkat kerja keras sang putra mahkota yang jenius dan bantuan dari bangsa naga, wilayah tandus itu berhasil disulap menjadi kawasan pertanian yang subur. Awalnya, sang pangeran dianggap gila karena ide gilanya membangun pertanian di tengah gurun. Namun kerja kerasnya membuahkan hasil—rakyat hidup lebih sejahtera dan ia kini digadang-gadang menjadi penerus tahta.

Kaisar Magnus adalah penguasa Jargos. Ia dikenal tegas, menjunjung tinggi kehormatan, dan memiliki darah keturunan naga. Karena itu, Kekaisaran Jargos juga dikenal sebagai Kekaisaran Naga. Meski keras, Kaisar Magnus juga adil terhadap rakyatnya. Istrinya, Ratu Vanesa, adalah pejuang tangguh yang kerap mendampinginya di medan perang.

Mereka memiliki dua putra: Joshua dan Antonio. Keduanya turut membantu memperkuat kekaisaran. Meski ada persaingan dalam memperebutkan tahta, mereka tetap bersatu jika menghadapi ancaman dari luar.

Benua Drakos

Benua Drakos dikenal sebagai yang terkuat dan termakmur dari ketiganya. Di bawah kepemimpinan Kaisar Agnus, rakyat hidup damai dan sejahtera. Kaisar yang bijaksana ini sangat dihormati, baik oleh rakyatnya maupun oleh para raja bawahan.

Ia menikah dengan Ratu Kasia dan memiliki tiga anak: dua putra dan satu putri. Sejak kecil, ketiganya dibekali pelatihan bela diri dan ilmu pengetahuan ketat sebagai persiapan menjadi penerus tahta.

Putra pertama, Arga, adalah sosok jenius yang menjadi panutan adik-adiknya. Ia memiliki kemampuan luar biasa—dapat menguasai ilmu hanya dengan melihatnya sekali. Banyak orang yakin bahwa Arga adalah pewaris tahta sejati.

Putra kedua, Edwin, memiliki kekuatan yang bahkan melebihi Arga, namun ia dikenal pemalas. Ia lebih senang membaca sambil bersantai dan jarang muncul di acara resmi kekaisaran. Hobinya berburu dan berkemah membuatnya nyaris tak dikenal oleh pejabat istana maupun rakyat.

Putri ketiga, Tesa, adalah ahli strategi perang yang luar biasa. Meski usianya masih belasan tahun, ia pernah memimpin pasukan kecil berjumlah 100 ribu prajurit untuk mengalahkan satu juta pemberontak. Ia bercita-cita menjadi "pedang" sang kakak, Arga. Sang Kaisar bahkan telah mengangkatnya menjadi jenderal strategi di bawah panglima besar.

Namun, sang Kaisar mulai khawatir terhadap sifat pemalas Edwin. Ia kerap menolak tugas yang diberikan dengan berbagai alasan dan hanya menerima misi yang ia anggap menyenangkan.

Suatu malam, Kaisar memanggil semua putranya untuk berkumpul di aula istana. Namun Edwin tak kunjung datang.

"Arga, Tesa, kita pindahkan tempat pertemuan ke kediaman Edwin. Anak ini sungguh meresahkan dan membuat Ayah malu di hadapan kekaisaran lain. Dia satu-satunya yang tidak punya ambisi apa pun di dunia ini," ujar sang Kaisar dengan nada geram.

"Baik, Ayah," jawab keduanya serempak.

Mereka pun berangkat ke kediaman Edwin. Saat tiba, mereka mendapati Edwin sedang memanggang daging di kebun belakang, dikelilingi para pelayan yang duduk santai seperti sedang berpesta kecil.

"Jadi ini alasanmu tak hadir di aula?" suara Kaisar menggema keras, penuh kemarahan.

Semua orang terdiam, lalu segera memberi salam hormat ketika menyadari kehadiran Kaisar, Arga, dan Tesa.

Edwin segera memberi isyarat kepada para pelayan dan penjaga untuk diam-diam meninggalkan tempat itu. Ia tidak ingin mereka kena masalah karena dirinya. Ia tahu betul sifat ayahnya yang keras.

Kini hanya mereka berempat yang tersisa. Dengan satu lambaian tangan, Edwin membersihkan area makan dan menyajikan daging panggang yang baru matang kepada ayah dan saudaranya.

More Chapters