Di Kereta Aku Duduk Di Kursi, Mm Aku Seperti Pernah Melihatnya, Sembari Aku Berpikir Aku Memandangi Gadis Yang Tepat Didepanku
Aku Seperti Pernah Melihatnya Di Suatu Tempat, Saat Itu Gadis Tersebut Yang Menyadari Aku Memandanginya, Mulai Melihatku, Aku Masih Bisa Melihatnya Bahkan Jika Aku Menutup Mataku, Namun Sepertinya Gadis Itu Bukanlah Gadis Biasa
"Peringkat Naga Yah", Aku Bergumam Sembari Melihat Lencana Bersimbol Naga Di Bahu Gadis Tersebut
"Apakah Ada Yang Salah", Saya Kaget Karena Tiba-tiba Saja Gadis Tersebut Membuka Mulutnya
Tiba-tiba Saja Gadis Tersebut Berdiri Dan Duduk Disebelah Saya
"Sekali Lagi, Apakah Ada Yang Salah", Kata Gadis Tersebut
Lalu Saya Menjawabnya Dengan "Tidak, Saya Hanya Melihat Lencanamu, Kamu Peringkat Naga Yah"
Gadis Itu Mengangguk, Dan Mengatakan "Benar Aku Berperingkat Naga, Lalu Kamu Peringkat"
"Saya, Kalau Saya Di Peringkat Hydra" Kataku
"Jadi Seperti Itu Yah, Lalu Aku Tidak Pernah Melihatmu, Sebelumnya"
"Saya Adalah Omnireals, Saya Adalah Murid Pindahan"
"Jadi, Seperti Itu Yah, Itu Sama Sepertiku" Dia Berkata Dengan Wajah Serius
"Jadi Dirimu Juga Omnireals, Yah, Siapa Namamu" Tanyaku
"Bukankah Yang Menanyakannya Lah Yang Seharusnya Memperkenalkan Dirinya Terlebih Dahulu"
Ahh Sial Dia Langsung Mengeluarkan Fakta, Aku Berpikir Dan Mengatakan "Namaku Lucius, Lucius Varvatos "
"Lucius Varvatos, Baiklah Kalau Begitu Namaku Shinomiya Velanesa"
"Hmm, Jadi Seperti Itu Yah, Mm Ahh, Saya Dari Alam Semesta Ilahi Di Negara Indonesia Tepatnya Di Daerah Jawa, Bagaimana Denganmu"
Dia Menjawab Dengan Dingin "Sekarang Aku Tinggal Disini, Tetapi Jika Dulu Aku Tinggal Di Alam Semesta Ilahi, Di Negara Jepang, Di Wilayah Hokkaido"
Ahh Disini Aku Cukup Terkejut, Ternyata Masih Ada Orang Dari Wilayah Hokkaido, Yang Masih Hidup Yah
"Sepertinya Aku Mengatakan Hal Yang Tidak Boleh Dikatakan", Kataku Sembari Merasa Bersalah
"Tidak Apa-apa, Itu Sudah Biasa Bagiku", Jawabnya Dengan Dingin
"..., Kalau Begitu Aku Ingin Tanya, Katamu, Kamu Itu Omnireals Bukan, Kalau Begitu Kamu Inkarnasi Dari Siapa, Aku Inkarnasi Dari, ERROR ERROR"
"Hmm, Aku Tidak Bisa Mendengar Kamu Mengatakan Inkarnasi Dari Siapa", Dia Mengatakan
"Hmm, Entahlah, Saat Saya Mengatakan Saya Inkarnasi Dari Siapa, Semua Orang Jadi Tidak Bisa Mendengarnya" Kataku
"Mm, Cukup Aneh, Kalau Begitu Biar Aku Beritahu, Aku Inkarnasi Dari Velesha Omega Alpha Sang Primordial Archangel Kedua", Katanya
Mm, Aku Terkejut Jadi Dia Inkarnasimu Yah Velesha, Sebelum Saya Bereinkarnasi, Velesha Adalah Sahabat Terdekat Saya, Mm
"Ohh, Aku Sungguh Terkejut, Ja-jadi Kamu Inkarnasi Dari Sang Primordial Archangel Kedua, Velesha Omega Alpha, Yahhh", Aku Mengatakannya Dengan Ekspresi Terkejut
"Mm, Kamu Seperti Tidak Terkejut", Jawabnya Dengan Curiga
"Ti-tidak Itu Tidak Benar Kok" Kataku
Saat Itu Kereta Berhenti Artinya Keretanya Sudah Sampai Di Stasiun Dekat Akademi Zelgenia
"Hmm, Kalau Begitu Kita Sudahi Saja, Pembicaraan Kita" Dia Mengatakannya Dengan Pergi Keluar Kereta
"Mm, Baiklah" Saya Juga Keluar Kereta
Saat Itu Saya Terkejut Sampai Kata-kata Tidak Bisa Mengungkapkan Keterkejutan Saya, Karena Saya Melihat Gedung Yang Sangat Besar Dan Tinggi, Dan Memiliki Desain Layaknya Akademi Dari Novel-novel Fantasi
"Aku Akan Masuk Di Kelas 1-S Tinggi, Kira-kira Di Lantai Berapa Yah" Aku Bergumam Saat Aku Merasakan Seseorang Menghampiriku
"Jawabannya Di Lantai 63 Di Nomor 32" Kata Seseorang Yang Saya Kenal
"Mm, Guru", Kataku
Nama Orang Itu Lucine Amerhouse, Guru Di Akademi Zelgenia, Dan Orang Yang Merawatku, Dia Dari Amerika Serikat, Orang Dengan Peringkat Naga, Dia Memiliki Mata Yang Cerah, Warna Emas Di Pupilnya Yang Indah, Tingginya Yang Sekitar 177 Sentimeter, Rambut Biru Yang Banyak Dan Hitam Yang Sedikit, Mengenakan Pakaian Guru Yang Terlihat Elegan, Dihiasi Dengan Kacamata Elegan, Yang Membuatnya Hampir Sempurna Menurutku
"Hm, Kenapa Anakku, Cemberut Seperti Itu", Dia Mengatakannya Dengan Senyuman
"..., Seharusnya Aku Yang Bertanya, Anda Itu Mengikuti Saya Kan", Kataku Dengan Dingin
"Ketahuan Yah, Benar Aku Mengikutimu, Tak Kusangka, Anak Kecil Cengeng Ini, Bisa Langsung Akrab, Dengan Murid Ternama Di Akademi Ini" Katanya
"Maksudmu, Velanesa" Kataku
"Benar, Benar Dia, Dia Adalah Murid Paling Terkenal Dan Terkuat Disini, Bahkan Mungkin Melebihiku" Katanya Dengan Senyuman Manisnya
"Ohhh, Tak Kusangka, Dia Lebih Kuat Dari Gorila Yang Menghancurkan Dua Matahari Hanya Dengan Selentikan Jari, Di Galaksi Alternatif, Aduhh" Kataku Dengan Lucine Yang Memukulku Dengan Buku Ditangannya
"Hahhh, Sudah Bicaranya, Ayo Cepat Kita Masuk" Katanya
"Baikkkk", Jawabku
Setelah Itu Kita Sampai Di Ruang Kelas, Semua Murid Menatapku Dengan Seksama, Ohh Sial Menarik Perhatian Selalu Menjadi Musuhku
"Baiklah Murid-murid, Duduk Dengan Rapi, Dan Saya Akan Memperkenalkan Murid Baru, Dari Alam Semesta Ilahi, Perkenalkan Dirimu Lucius", Lucine Mengatakan Itu
"Mmmm, Baiklah, Senang Bertemu Dengan Kalian, Aku Lucius Varvatos, Sekali Lagi Saya Senang Bertemu Dengan Kalian", Kataku Dengan Gugup
Apakah Aku Sudah Melakukannya Dengan Baik, Ini Buruk, Aku Sangat Bodoh Dalam Hal Seperti Ini, Aku Sudah Diajarkan Ratusan Kali Oleh Lucine, Hanya Untuk Ini
Saat Itu Kelas Jadi Ramai Dengan Ada Yang Kaget, Bahkan Ada Yang Saling Berbicara Dengan Temannya, Terutama Para Gadis Mereka Seperti Sedang Terpesona Dengan Sesuatu, Apakah Ada Sesuatu Dibelakangku Atau Apa
Lucine Mengatakan: "Baiklah, Sekarang, Lucius Duduklah Di Bangku Nomor 23"
Sekarang Saya Berjalan Ke Kursi Yang Paling Ujung Dan Merupakan Nomor Terakhir, Yah Ini Cocok Untukku, Karena Kursinya Dekat Dengan Jendela
Setelah Aku Duduk, Aku Merasakan Aura Yang Familiar Denganku, Mm, Disampingku Duduk Gadis Cantik, Memiliki Rambut Berwarna Putih Cerah, Mata Berwarna Merah Dengan Pupil Emas, Dengan Wajah Yang Sangat Cantik, Dan Manis Dia Dapat Membuat Semua Orang Terpesona, Ya Tidak Lain Dan Tidak Bukan Dia Adalah Shinomiya Velanesa
Shinomiya Velanesa Mengatakan: "Aku Tidak Menyangka, Kita Akan Sekelas"
Aku Mengatakan Dengan Dingin: "Seharusnya Aku Yang Tidak Menyangkanya"
Lucine Amerhouse Mengatakan: "Baiklah Murid-murid, Keluarkan Buku Kalian Kita Akan Memulai Pelajarannya"
Semuanya Mengatakan "Baikk", Kecuali Diriku
"Hmm, Baiklah Sekarang Aku Akan Menjelaskan Tentang Sejarah, Masa Lalu, Dan Pencipta Kita Aeron Azmaveth"
Nah Mulai Dengan Kisah Masa Laluku, Bukankah Itu Memalukan Untuk Mendengar Cerita Dirimu Sendiri Dari Orang Lain
Lucine Amerhouse Mulai Bercerita: "Pada Masa Lalu, Yang Bahkan Kata-kata Saja Tidak Cukup Untuk Menggambarkan Seberapa Jauh Masa Lalu Tersebut, Di Masa Lalu Outerverse Bernama Nerlword Adalah Outerverse Yang Sangat Damai, Atas Kepemimpinan Aeron Azmaveth Sang Dewa Pencipta Tertinggi, Namun Para Dewa Yang Tak Terhitung Jumlahnya Iri Kepadanya Dan Ingin Menguasai Nerlword, Dan Akhirnya Para Dewa Membuat Konspirasi Dimana Seluruh Abyss, Primordial, Dan Monarch Yang Jumlahnya Tak Terhitung Mulai Menganggap Keberadaan Aeron Azmaveth Sebagai Ancaman Kelas Semesta+, Saat Itu Segalanya Berperang Dengan Aeron Azmaveth, Aeron Azmaveth Sudah Tahu Bahwa Tidak Mungkin Untuk Menang Melawan Semua Itu Jika Ada Hambatan, Maka Dari Itu Aeron Azmaveth Melawan Mereka Semua, Sekretaris Aeron Azmaveth Yang Bernama Diablo Deathesia Noire Ingin Menghentikannya Namun Usahanya Sia-sia, Saat Itu Pertarungan Antara Aeron Versus Segalanya Pun Dimulai, Pertarungan Tersebut Tidak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata Bahkan Kata-kata Yang Transenden, Dengan Kekuatannya Aeron Azmaveth Berhasil Mengalahkan Mereka Semua, Saat Itu Partikel-partikel Kekuatan Aeron Azmaveth Membuat Sebagian Manusia Dan Makhluk Lainnya, Bermutasi Dan Akhirnya Terciptalah, Para Outlayers Dan Para Omnireals. Baiklah Mungkin Sampai Disini Saja Ceritanya, Kalau Begitu Ini Pertanyaan Berapa Skala Kehancuran Dari Peperangan Tersebut"
Pada Saat Itu Ada Satu Orang Disampingku Berdiri, Dia Adalah Shinomiya Velanesa
Shinomiya Velanesa Menjawab: "Skala Kehancuran Yang Disebabkan Oleh Peperangan Itu Sudah Mencapai Kata Tak Terbayangkan, Karena Dalam Catatan Terakhir Aeron Azmaveth, Disana Tertulis Bahwa Sepuluh Juta Outerverse Hancur, Di Dalam Outerverse Terdapat Omniverse, Hyperverse, Multiverse, Alam Semesta, Dan Yang Lebih Kecil Lagi, Outerverse Juga Adalah Dinding Bagi Semua Semesta, Outerverse Adalah Semesta Diluar Semesta Lain, Outerverse Ada Sebagai Dinding Semua Semesta Yang Melindungi Seluruh Semesta Yang Ada"
Aku Cukup Terkejut Ternyata Velanesa Memiliki Pengetahuan Yang Luas Tentang Sejarah Yah
Lucine Amerhouse Mengatakan: "Bagus Sekali Velanesa, Kamu Menjawabnya Dengan Benar"
Yah Tentu Dia Benar Sekali Tetapi Ada Yang Kurang Satu Hal Penting Disini
Lucine Amerhouse Mengatakan: "Kamu Memang Benar Tetapi Masih Ada Satu Hal Yang Tidak Dijawab, Mm, Baiklah Lucius Bisakah Kamu Menjawab Apa Satu Hal Tersebut"
Baiklah Kenapa Harus Aku, Sudah Kubilang Aku Ini Tidak Ingin Menarik Perhatian, Hahhh, "Baiklah, Satu Hal Itu Adalah, Saat Peperangan Sudah Selesai Aeron Azmaveth Masih Melawan Satu Entitas Yaitu Keostroteph, Mereka Bertarung Dengan Melebihi Kata Transenden, Karena Setiap Pukulan Keostroteph Layaknya Kehancuran Itu Sendiri, Dimana Satu Pukulannya Dengan Mudah Menghancurkan Jutaan Omniverse, Dan Juga Aeron Azmaveth Juga Luar Biasa Karena Hanya Dengan Kata-katanya Dia Bisa Menghancurkan Tak Terbatas Outerverse Dengan Mudah"
Semua Murid Pada Saat Itu Terdiam Atas Jawaban Saya
"Hmm, Baiklah Kalau Begitu Apa Yang Terjadi Pada Outerverse Nerlword, Lucius" Lucine Mengatakannya Dengan Senyuman
Aku Menjawabnya Dengan: "Outerverse Nerlword Pada Saat Itu Hampir Mengalami Kehancuran Karena Peperangan Dan Pertarungan Aeron Azmaveth Dengan Keostroteph, Namun Outerverse Nerlword Disembuhkan Kembali, Oleh Aeron Azmaveth Hanya Dengan Memikirkannya Saja"
Lucine Amerhouse Tersenyum Dan Mengatakan: "Mm, Baiklah, Kamu Benar, Kalau Begitu Semuanya Tulis Apa Yang Dijawab Velanesa Dan Lucius"
Semuanya Mulai Menulis, Sementara Aku Tidak Melakukan Apapun Dan Hanya Memandangi Langit Dari Jendela, Yah Aku Ini Murid Pindahan Jadi Aku Tidak Perlu Menulis Apapun, Untuk Hari Ini
Di Langit Aku Menggunakan The Will of Aeron Azmaveth Milikku Untuk Menciptakan Kemampuan The Will Baru Yaitu The Will of Omniscient, Aku Adalah Inkarnasi Dari Aeron Azmaveth, Maka Dari Itu Aku Memiliki Kemampuan The Will Yaitu The Will of Aeron Azmaveth, Dan Kemampuan The Will of Aeron Azmaveth Adalah Untuk Menciptakan, Menghapus, Dan Mengendalikan Kemampuan The Will Yang Ada Maupun Yang Tidak Ada
Saat Itu The Will of Omniscient Milikku Melihat Ke Outerverse Sebelah Outerverse Nerlword Yaitu Outerverse Zalgevos, Di Outerverse Tersebut Sudah Mengalami Kehancuran Dan Tatanan Semesta Sudah Tidak Terlihat Lagi Dan Segalanya Di Outerverse Zalgevos Sudah Mulai Terdistorsi Dan Terisolasi, Serta Banyak Juga Yang Mulai Terhapus
Pada Jam 3 Akhirnya Pulang Dari Akademi Zelgenia, Untuk Hari Pertama Sekolah Aku Akan Pulang Kerumah Karena Besok Aku Akan Mulai Tinggal Di Asrama
"Baiklah Aku Sudah Tahu Apa Yang Terjadi Besok" Aku Bergumam Sembari Masuk Ke Kereta Didepanku
--------
— To be continued