Cherreads

Chapter 4 - Bab 3

Bab 3

"Kesetiaan yang Membebat Luka"

Malam itu, langit seperti mengerti gelisahku — tanpa bintang, hanya hitam yang kosong.

Aku duduk di beranda rumah, ditemani secangkir kopi yang mendingin, dan pikiran yang semakin memanas oleh bayangannya.

Naya.

Nama itu mengendap di dadaku, bukan sebagai dosa, tapi sebagai doa yang tak pernah kutuntaskan.

Aku mencintainya, dalam bentuk cinta yang tak menginginkan, tak meminta, hanya merelakan.

Ponselku berbunyi, satu pesan dari Naya:

"Semoga kita kuat, untuk tidak merusak apa yang telah Tuhan berkahi."

Aku tersenyum getir.

Ia selalu tahu cara menjaga jarak, bahkan dalam kata-kata.

Aku mengetik balasan, lama sekali:

"Cinta yang benar, Naya, adalah yang sanggup berdiri dalam badai tanpa pernah melukai perahu lain yang sedang berlayar."

Aku bukan lelaki yang sempurna.

Tapi aku tahu: setia bukan hanya soal bertahan pada satu nama,

melainkan juga bertahan pada janji suci yang sudah kuucapkan di hadapan Tuhan.

Istriku yang tidur di kamar, perempuan yang sudah menemaniku dalam suka dan duka.

Aku tidak berhak menghancurkan dunia yang kami bangun bersama, hanya karena hatiku bergetar pada seseorang yang terlambat datang.

Dan Naya pun mengerti.

Ia tidak pernah meminta lebih.

Ia hanya diam, membiarkanku menyimpan rasa ini dalam peti, lalu menguncinya dengan kunci bernama tanggung jawab.

Aku menatap langit dan berbisik dalam hati,

"Ya Allah, kuatkan aku untuk mencintai dalam diam, dan setia dalam gelap, ketika tidak ada yang menyaksikan selain Engkau."

Karena cinta sejati, kutahu, bukan tentang memiliki.

Tapi tentang menjaga agar apa yang sudah diamanahkan Tuhan tetap suci,

meskipun harus membiarkan sebagian dari hatiku, terkubur hidup-hidup dalam nama seorang perempuan yang hanya boleh kucintai dalam doa.

More Chapters